8 FAKTA UNIK PA DABO SINGKEP

8 FAKTA UNIK PA DABO SINGKEP

Sebuah Refleksi oleh Yudi Hardeos*

Setidaknya ada beberapa unsur yang terkandung dalam suatu keunikan. Sebagaimana makna kata "unik", yakni unusual in some way (cambridge dict.), memiliki konotasi yang bervariasi, mulai dari yang inspiratif, apresiatif, hingga mungkin sesuatu yang buruk dan inappropriate.

         Oleh karenanya, membahas tentang keunikan akan membuka wacana, analisa, dan tafsiran-tafsiran yang spekulatif. Dalam konteks organisasi, nilai-nilai keunikan bisa menjadi peluang yang menjanjikan, atau bahkan ancaman yang menghadang. Di lingkungan peradilan tingkat pertama, yang notabene bersentuhan langsung dengan segala bentuk keanekaragaman lokal masyarakat, tentu memiliki ceritanya masing-masing.

Dalam rangka mengenal lebih dekat Pengadilan Agama Dabo Singkep yang terletak di sebuah pulau eksotis dengan pesona alam memukau yang terdapat di Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau, maka membaca segelintir dari beberapa keunikannya cukup layak untuk bisa jadi pilihan.

1. Wilayah Yurisdiksi mencakup 531 pulau, terbanyak se-Kepri, Propinsi dengan pulau terbanyak se-Indonesia.

Sebagaimana dilansir oleh laman resmi situs Kabupaten Lingga, dengan merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lingga, wilayah Kabupaten Lingga mempunyai luas wilayah daratan dan lautan mencapai 211.772 km2 dengan luas daratan 2.117,72 km2 (1%) dan lautan 209.654 Km2 (99%), dengan jumlah pulau 531 buah pulau besar dan kecil, serta 447 buah pulau diantaranya belum resmi berpenghuni.

Angka ini mengalahkan kabupaten lain diantaranya sebanyak 392 pulau berada di Natuna dan Kepulauan Anambas, 241 di Bintan, 371 pulau di Batam, 9 pulau di Tanjungpinang, dan 251 pulau berada di Karimun (antaranews.com). Sedangkan Propinsi Kepulaun Riau sendiri merupakan propinsi yang memiliki jumlah pulau terbanyak se-Indonesia, mengalahkan Papua Barat di peringkat dua dan Maluku Utara di peringkat tiga (Kemendagri, 2015).

Dengan kondisi geografis seperti itu, maka tak heran, laut dan ombak adalah santapan sehari-hari bagi Jurusita maupun Jurusita Pengganti PA Dabo Singkep. Jasa angkut antara pulau sangat bervariasi, Mulai dari yang berat seperti kapal Roro (roll on roll off) bila ingin sekaligus membawa serta kendaraan, bisa juga kapal ferry khusus penumpang dengan kapasitas lebih dari 100 orang, bisa juga menggunakan speedboat dengan kapasitas yang beragam, mulai dari 8, 12 hingga 40 penumpang. Selain itu bisa juga dengan menggunakan jasa angkut yang lebih “minimalis” lagi yaitu yang biasa dikenal dengan “pompong” yang menggunakan mesin dompeng berkapasitas 6 (enam) penumpang.

Kapal “pompong”, yang lebih pantas disebut perahu ini, sangatlah berjasa bagi para jurusita saat melaksanakan panggilan, terutama ke pulau-pulau terpencil yang tidak dilalui oleh kapal ferry maupun speedboat. Menggunakan pompong butuh nyali ekstra, terutama saat gelombang laut besar, tak jarang arus ombak yang menghantam pompong ini akan dengan senang hati mengguyur mereka, oleh karenanya, dalam melaksanakan tugas, Jurusita/Jurusita Pengganti PA Dabo Singkep seringkali mengenakan jas hujan meski di musim panas.

Peta Lingga New

Selain itu pula, dengan kondisi geografis yang sedemikian rupa, program sidang keliling oleh PA Dabo Singkep sangat dirasakan begitu besar manfaatnya bagi masyarakat terutama di desa-desa terpencil di pulau-pulau seberang. Tahun anggaran 2019 ini satuan kerja Pengadilan Agama Dabo Singkep mendapatkan alokasi DIPA Badilag (04) sebesar Rp. 23.200.000,- yang digunakan untuk perkara prodeo dan perkara yang diselesaikan diluar Gedung Pengadilan atau yang sering dikenal dengan istilah Sidang Keliling.

Realisasi atau penyerapan anggaran untuk DIPA 04 pada pertengahan tahun 2019 sudah mencapai angka 99,68 % atau sudah terserap sebanyak Rp. 23.125.000,-, artinya, sebelum memasuki semester II, pagu yang disediakan untuk penanganan perkara prodeo dan sidang diluar gedung Pengadilan sudah terlaksana dan sudah dipertanggung jawabkan. Dan sisa dari pagu sebesar Rp. 75.000,- sudah dikembalikan ke Kas Negara melalui Setoran Sisa Uang Persediaan.

2.Terpisah oleh 32 mil laut dan darat, koordinasi dengan Pemerintah Daerah terus terjalin.

Ketua Pengadilan Agama Dabo Singkep, YM.H. Zulkifli, S.Ag., S.H., M.H., telah menjalin komunikasi yang intensif dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga. Terbukti pada awal tahun 2019 PA Dabo Singkep telah terdaftar sebagai anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lingga. Dalam beberapa minggu terakhir PA Dabo Singkep terus secara intens menghadiri acara-acara yang diadakan Pemerintah Daerah seperti Pembukaan Manasik Haji, Peresmian Museum Timah, Sosialisasi Pagi Mengaji, hingga menghadiri Upacara Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-74 RI yang diselenggarakan di Kantor Bupati Lingga yang terletak di Pulau Lingga, terpisah oleh lebih dari 12 mil lautan dari Pulau Singkep tempat kantor Pegadilan Agama berada.

Terlepas dari faktor geografis yang sedemikian rupa, komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah merupakan keniscayaan yang harus terus dibangun oleh PA Dabo Singkep dalam rangka menuju reformasi birokrasi, pembangunan zona integritas, serta birokrasi yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

3. Meski terletak di wilayah pemekaran, berdiri sejak hampir setengah abad lalu.

PA Dabo Singkep sudah berdiri sejak tahun 1972, jauh sebelum berdirinya Kabupaten Lingga di tahun 2003. PA Dabo Singkep awalnya masih berbentuk pengadilan cabang dari Pengadilan Agama Tanjungpinang sebagaimana Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 34 pada tanggal 16 Maret Tahun 1972 Tentang Penambahan Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di Riau, Jambi, Aceh dan Sumatera Utara. Mengingat Kota Dabo Singkep dahulu belum menjadi bagian kabupaten otonom dan masih merupakan salah satu bagian kecamatan dari Kabupaten Kepulauan Riau dengan Ibu Kota Kabupatennya adalah Kota Tanjungpinang.

Kepemimpinan awal di Pengadilan Agama Dabo Singkep dimulai pada tahun 1977 dengan ketua pertama YM. H. Abdul Karim Ahmad. Sebagaimana dipaparkan dalam “Sejarah dan Profil Pengadilan Agama Dabo Singkep” (Peringkat II Penulisan Sejarah se-PTA Pekanbaru) yang disusun oleh Tim yang dipimpin YM. H. Rahmat Hidayat, S.H.I., M.H., salah seorang hakim PA Dabo Singkep yang sekarang sudah pindah tugas ke PA Buntok, bahwa pada awal operasionalnya, PA Dabo Singkep menggunakan rumah milik penduduk lokal bernama Encik Mauran di daerah Sungai Lumpur sebagai kantor. Beliau merupakan salah satu tokoh masyarakat yang sekaligus menjadi salah satu hakim semiformal saat itu atau pada saat ini lebih dikenal dengan istilah hakim Ad-Hoc.

Barulah ada tahun 1981, Pengadilan Agama Dabo Singkep memperoleh anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan kantor permanen. Kantor tersebut kemudian selesai dibangun dan digunakan pada tahun 1982, yang masih digunakan hingga saat ini, dengan mengalami beberapa kali proses rehabilitasi.

4. “Wisma”nya atlet tenis.

Pada 26 Juni 2019 lalu, PA Dabo Singkep memperoleh Juara I turnamen tenis PTA Pekanbaru dalam rangka Wisuda Purnabakti Ketua PTA Pekanbaru, YM. Dr. H. Alimin Patawari, SH., MH., melalui pasangan Arif Budiman Lc., MA.Hk (Hakim PA Dabo Singkep) dan Ridwan, S.H., M.H. (Panmud Gugatan PA Dabo Singkep). Sebelumnya,pada tanggal 28 April – 01 Mei 2019 PA Dabo Singkep memperoleh Juara II turnamen tenis lapangan oleh KORPRI Propinsi Kepulauan Riau di Pekanbaru. Pada turnamen tersebut Pengadilan Agama Dabo Singkep diwakili oleh Dharmayuktikarini PA Dabo Singkep, Castle Dewi Fortuna, yang langganan menjadi tamu undangan istri Gubernur Propinsi Riau dalam beraksi di lapangan tenis. Bu Dewi – demikian sapaan akrabnya – adalah istri dari Maimonalisa, S.H. (Sekretaris PA Dabo Singkep) yang juga merupakan Pemain sekaligus Pelatih senior yang sangat disegani oleh komunitas Pelti se-Dabo Singkep.

Beredarnya anekdot yang sangat populer, “Alumni PA Dabo tak de yang tak pandai tenis” (Alumni PA Dabo tidak ada yang tidak pandai main tenis) sungguh tidak mengherankan, karena disini memang “wisma”-nya pemain, bahkan pelatih. Sebut saja Ridwan, S.H., M.H., sekarang sebagai Panmud Gugatan PA Dabo Singkep, sudah malang melintang di rimba pertenisan. Sejak tahun 2012 beliau sudah masuk 16 besar PTWP di Surabaya dan Bali di tahun 2015. Pernah pula masuk 8 besar perorangan di Jakarta (2014) dan Bandung (2017). Bahkan pada turnamen PTWP di Bali (2018) beliau memperoleh Juara 3 bersama. Terbaru pada lomba tenis single menyambut perayaan ulang tahun ke-74 MA RI yang dilaksanakan oleh PA Dabo Singkep, beliau berhasil meraih Juara I, dengan diikuti Juara II Maimonalisa, Castle Dewi Fortuna pada peringkat III, dan Ribut Effendi Juara ke-4.

5. Langganan penghargaan dari KPPN Propinsi.

Maaf, kami tidak dapat menghitung petunjuk arah dari Pengadilan Agama Dabo Singkep sampai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tanjung Pinang" demikian lebih kurang redaksi yang tampil pada laman google map bila kita mencari informasi jarak antara kedua kantor ini.

Hal tersebut karena diantara keduanya terbentang laut china selatan dengan durasi perjalanan menggunakan kapal roro selama sekitar 12 (dua belas) jam, atau dengan kapal cepat selama 5 (lima) jam. Ajaibnya, kondisi yang sedemikian rupa tidak menyurutkan hubungan yang harmonis antara keduanya, bahkan penghargaan yang bertubi-tubi sudah menjadi langganan PA Dabo Singkep.

Pengadilan Agama Dabo Singkep melalui DIPA satker 402154 dan 402155 mendapatkan peringkat I dan II Penyampaian LPJ Bendahara Secara Akurat dan Tepat Waktu Periode Semester I tahun 2019. Hal ini sebagaimana Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tanjung Pinang tanggal 22 Juli 2019. Dengan demikian PA Dabo Singkep masih mempertahankan peringkat dari Triwulan yang lalu yang dimana mendapatkan peringkat I dan II juga.

Sebelumnya, PA Dabo Singkep juga telah beberapa kali memperoleh penghargaan serupa dari KPPN Propinsi, maka tak heran, saat memasuki ruang sekretaris, mengamat-amati pajangan koleksi piagam penghargaan, menjadi rutinitas yang tak kunjung membosankan.

6. Utamakan pelayanan, Ketua sulap Rumdin jadi PTSP

Mungkin ada sekian juta kata yang ada dalam kamus, namun tidak cukup untuk menggambarkan sosok kharismatik Ketua Pengadilan Agama Dabo Singkep, YM. H. Zulkifli, S.Ag., S.H., M.H., sosok yang bersahaja, tanpa pamrih, mengayomi, demokratis, tegas dan penuh integritas. Tidak berlebihan bila para calon pemimpin masa depan menjadikan karakter beliau sebagai role model kepemimpinan.

Setelah melihat kondisi gedung PA Dabo Singkep yang semakin sempit dan kurang memadai untuk menampung berbagai kebutuhan yang terus berkembang, maka sejak dilantik pada September 2018, Ketua PA Dabo Singkep lebih memilih menyewa rumah, dan merelakan rumah dinas yang terletak persis di samping kantor, agar digunakan sebagai ruang PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), dan ruang tambahan untuk sub kepaniteraan.

Mengingat Kantor PA Dabo Singkep masih menggunakan bangunan lama yang didirikan di tahun 1982, tentu dengan adanya renovasi di beberapa lini dari tahun ke tahun, maka harapan ke depan semoga saja akan ada pembenahan sarana dan prasarana guna memenuhi keperluan aparat peradilannya sendiri maupun dalam rangka memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.

7. Keunikan Lokal Masyarakat

Gunung Daik becabang tige

Patah satu tinggalah due

Selamat datang di Kabupaten Lingge

Negeri Melayu berbudaye.

Gunung Daik, gunung di gugusan laut cina selatan, adalah salah satu dari sekian banyak magnet wisata di kabupaten ini. Konon, puncak gunung Daik yang bercabang tiga diumpamakan seperti gigi naga sesuai asal kata Lingge – Ling (naga) ge (gigi). Tiga puncak tersebut memiliki sebutan sendiri, tertinggi puncak Daik, tengah puncak pejantan, dan terendah puncak cindai menangis. Cindai bermakna kain sutra yang bersulam bunga, karena pada zaman dahulu puncak inilah yang terlihat paling indah. Disebut menangis, karena menurut cerita rakyat melayu, puncak cindai ini pernah patah, sehingga sekarang terlihat paling rendah, dan sebelum peristiwa patahnya, masyarakat setempat sering mendengar suara tangisan yang menandakan perihal dirinya akan patah. Dia sedih bahwa dirinya akan berpisah untuk selamanya dengan cabang lain yakni Daik dan Pejantan.

Sedangkan kisah Dabo Singkep, pusat keramaiannya Kabupaten Lingga, konon, berawal dari dua orang pemuda yang merantau kemudian berlabuh ke sebuah pulau kecil dan kosong karena kehabisan persediaan makanan. Setelah menetap beberapa saat mereka pun merasa betah karena kenyamanan, keindahan, mudah mencari makanan, dan tak ditemukan hewan buas. Hingga akhirnya banyak masyarakat luar yang berbondong-bondong ikut pindah dan menetap di pulau tersebut. Konon, karena kedua orang pemuda yang pertama kali menetap tersebut bernama La-Abo dan Singkek. Maka warga sepakat untuk menggabungkan dua nama ini dengan sebutan Dabo Singkep untuk nama pulau tersebut.

Kota ini memiliki ragam etnis populasi seperti melayu, minang, cina, jawa, bugis yang sudah mengalami akulturasi cukup lama, dimana banyak orang melayu menikah dengan orang bugis, jawa, cina, dan sebagainya. Karakter masyarakat melayu yang cenderung maritim membuka interaksi dengan budaya lain, dimana masyarakat melayu yang mayoritas tinggal dipesisir, menyerap budaya lain sembari mengenalkan budaya mereka sendiri. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab terbukanya karakter orang Melayu terhadap budaya lain.

8. SDM yang kompetitif

Siapa orang Indonesia yang pernah dipercaya untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an langsung dihadapan Imam Besar Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As-Sudais? Andai itu mitos, ya kita bisa berharap suatu saat mungkin akan ada. Masalahnya, yang kita bicarakan ini adalah fakta. Beliau adalah YM. H. Arif Budiman, Lc., MA.Hk., Hakim PA Dabo Singkep yang dilantik pada Juni 2019 lalu. Alumni Al-Azhar Kairo ini memperoleh kesempatan tersebut saat melaksanakan diklat ekonomi syariah di Riyadh, Arab Saudi, di tahun 2015, dimana beliau saat itu adalah sebagai peserta dengan usia termuda. Bergabungnya beliau bersama PA Dabo Singkep adalah sebuah anugerah tersendiri dalam menambah kekuatan personil dibalik minimalisnya jumlah hakim yang ada.

Di bidang Teknologi Informasi, di balik tingginya prestasi website PA Dabo Singkep, tak lepas dari kepakaran Nur Syahidi, S.H.I., Kepala Sub Bagian TI dan Perencanaan PA Dabo Singkep, sosok master planner muda yang penuh ide-ide brilian. Ditambah pula Ronny Setiawan, A.Md., alumni Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bandung, pengelola channel youtube IT PA Dabo Singkep dengan 2.161 subscriber dan terus akan bertambah, yang akrab disapa Kang Ronny ini dijuluki dengan “CPU-nya PA Dabo” yang siap dengan problem solving-nya atas berbagai kendala sistem maupun teknis.

Bagian umum dan keuangan PA Dabo Singkep yang hobinya memborong penghargaan, dimotori oleh Kang Denda Anggia, S.H.I., beliau adalah sosok yang tepat untuk contoh ungkapan ‘serahkan pada ahlinya’. Yang tidak pula bisa berjalan semulus sekarang tanpa totalitas dari seorang Maurat Firdaus, Bendahara Penerimaan PA Dabo Singkep. Ditambah pula Bang Arman, role model 2018 kategori profesionalis, Andi Supardi dan Annisa Meidya Ananda, tiga personil yang telah memberi contoh bagaimana seharusnya makna dari sebuah kerjasama.

Bidang kepegawaian dan ortala dipunggawai oleh Na’am, yang kiprah dan baktinya kepada PA Dabo Singkep dimulai sejak tahun 1992. Karenanya, senioritas beliau di bidang kepegawaian khususnya, mustahil untuk diragukan. Lebih lebih, Frisella Tania, staff di sub kepegawaian, dengan karakternya yang ‘just-give-me-some-tasks-and-I-work-it-out’, selalu siap sedia.

Ketiga bidang tersebut tak lepas dari komando sekretaris PA Dabo Singkep, Maimonalisa, S.H., sosok pemimpin yang sarat dengan pengalaman yang mendalam. Demikian pula H. Syafli Usman, S.H., Panitera PA Dabo Singkep, sosok bijak yang menjadi muaranya solusi dari berbagai permasalahan yang timbul di kepaniteraan.

Panitera Muda Gugatan dan Permohon dijabat oleh dua orang magister hukum dengan predikat cum laude, yang passion-nya dalam melaksanakan tupoksi menjadi inspirasi bagi yang lain, mereka adalah Ridwan, S.H., M.H. dan Juddah, S.H., M.H., dengan kontribusi yang luar biasa pula dari “Bang Al” Arpindi dan Mas Ribut Effendi yang selalu bisa diandalkan, juga Titin Monasari dan Afrima, kesemuanya para personil staff kepaniteraan, yang sepertinya terkadang perlu piknik untuk sedikit melonggarkan antusiasme mereka.

Belajar tentang bagaimana sikap workaholic dalam arti positif bisa ditimba dari sosok Khairul, yang selain sebagai sub kepaniteraan, beliau juga sebagai staf protokoler PA Dabo Singkep, yang memiliki penguasaan khusus terkait keprotokolan, meliputi pengaturan tata upacara, tata penghormatan atas acara kenegaraan, mendampingi Ketua PA Dabo Singkep dalam menghadiri acara-acara resmi.

PA Dabo Singkep juga ketiban rejeki berupa dua bibit unggul calon hakim, Ogna Alif Utama, S.H., dan M. Yanis Saputra, S.H.I., yang saat ini sedang dikangenin oleh warga PA Dabo Singkep karena mereka sedang menempuh Program Pendidikan Dan Pelatihan Calon Hakim Terpadu Lingkungan Peradilan Agama.

Sementara itu, saat orang-orang sedang beristirahat dan terlelap, ada pula sosok berjasa yang dengan sigap mengontrol dan menjaga kantor di malam hari maupun di saat libur, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka adalah Zelfianto dan Sastra Figaya.

Sebagaimana satker lainnya, PA Dabo Singkep adalah salah satu yang akan selalu cepat tanggap dengan setiap kebijakan YM. Dirjen Badilag, struggling menghadapi segala tantangan, siap dengan setiap perubahan, dan kreatif dengan segala keterbatasan. Terlepas dari sekian banyaknya mimpi-mimpi yang ingin dicapai, PA Dabo Singkep harus terus mempersembahkan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat Dabo khususnya, dan akan senantiasa memberi inspirasi kepada instansi lain bagaimana arti sesungguhnya dari sebuah integritas.

*) WKPA Dabo Singkep

*****

Artikel | Podcast | Arsip Berita


Artikel | Merengkuh Kepercayaan Publik Melalui Kodifikasi Hukum Ekonomi Syariah (Resensi) - Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. | 04-12-2020
Artikel | Menimbang Ulang Tipikal Hak Asuh Dan Kriteria Moral Pemegang Hadanah - Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. | 04-12-2020
Artikel | Eksistensi Konten Digital dan Otoritasnya - Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. | 01-12-2020
Artikel | Mediasi (Kaukus) - Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. | 01-12-2020
Artikel | 5 (Lima) Referensi Penting Tentang Tazkiyatun Nafs - Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. | 01-12-2020
Podcast | Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik - Ridwan, S.H., M.H. | 22-06-2020
Podcast | Komitmen Pembangunan Zona Integritas - H. Zulkofli, S. Ag., S.H., M.H. | 22-06-2020
Podcast | Apakah Perkara Saya Termasuk Kewenangan Pengadilan Agama Dabo Singkep - Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. | 22-06-2020


Sistem Informasi Penelusuran Perkara

TypographyDengan diterbitkannya Surat Edaran Mahkamah Agung RI tentang Administrasi Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi maka peran Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara, selanjutnya disebut sebagai SIPP, menjadi semakin penting dan diandalkan untuk proses administrasi dan penyediaan informasi baik untuk pihak internal pengadilan, maupun pihak eksternal pengadilan. Pengunjung dapat melakukan penelusuran data perkara (jadwal sidang sampai dengan putusan) melalui aplikasi ini.

Kunjungi

JDIH Mahkamah Agung RI

TypographyPeraturan Perundangan, Kebijakan Peradilan dan Yurisprudensi.

Kunjungi

LPSE

TypographyLayanan Pengadaan Secara Elektronik Mahkamah Agung RI.

Kunjungi

E-LEARNING

TypographyE-Learning Mahkamah Agung RI.

Kunjungi